Kawasan Sesar Lembang
Kamis, 25 September 2025
Strategi Mitigasi (Pasca Gempa)
Hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi gempa susulan, antara lain:
1. Perkuat iman
Dengan iman yang kuat, akan membuat kita yakin bahwa segala sesuatu akan terjadi atas seizin Tuhan. Bencana yang datang dapat berupa teguran maupun ujian, Iman yang kuat berbanding lurus dengan mental yang kuat, jadi menghadapi bencana harus dengan penuh kesabaran dan perbanyak doa agar kita selamat.
2. Memasang aplikasi gempa dari BMKG
Aplikasi dari BMKG sangat kita butuhkan untuk mengetahui wilayah mana yang aman untuk kita datangi. Belum tentu daerah ketinggian itu lebih baik, karena ditakutkan akan terjadi tanah longsor atau mungkin sudah penuh dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Aplikasi ini dapat membantu memberikan informasi terkait wilayah mana yang masih berzona hijau atau kuning yang dapat kita kunjungi, karena bisa jadi didaerah/dikompleks perumahan kita sendiri itu berzona kuning sehingga kita tidak perlu jauh-jauh mendatangi tempat yang sama zonanya dengan zona di sekitar kita.
3. Jangan panik
Panik menghadapi sesuatu yang tiba-tiba itu hal yang wajar terlebih lagi menghadapi bencana alam. Namun paniknya jangan keterusan karena akan memicu ketakutan yang berlebihan sehingga kita bisa mengalami trauma bahkan stress dan tidak dapat melakukan sesuatu yang dapat menyelamatkan diri ketika akan terjadi bencana susulan.
4. Mencari tempat yang aman
Tempat yang aman bukan hanya di dataran tinggi, atau sesuai aplikasi BMKG berada di zona hijau dan kuning, namun tempat yang aman juga di tempat yang terbuka, hamparan tanah kosong, seperti lapangan, halaman, yang jelas jauh dari bangunan-bangunan tua, besar dan tinggi.
5. Saling menguatkan satu sama lainnya
Kerjasama satu sama yang lain juga sangat dibutuhkan, kita dapat bersama-sama melakukan pekerjaan sehingga dapat meringankan beban satu sama lainnya, sepeti menyiapkan tenda, makanan sehingga kebutuhan selama kondisi bencana dapat terpenuhi, dengan bersama kita merasa tidak sendiri, sehingga kita tidak sempat memikirkan hal-hal yang membuat kita semakin sedih. Hal ini sesuai dengan pepatah bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
6. Amankan barang berharga dan barang yang dibutuhkan
Seperti pengalaman sebelumnya, setelah mengalami gempa pertama, pastinya akan ada gempa susulan. Terkait kekuatan gempa apakah semakin besar atau kecil tidak ada yang dapat memprediksinya, namun yang perlu kita siapkan barang-barang apa saja yang kita butuhkan seperti kita harus selalu berpakaian lengkap, persiapkan tas pinggang atau tas selempang yang berisi barang-barang berharga seperti uang tunai, kartu ATM (Debit dan Kredit), HP, perhiasan, biskuit/roti, dan air mineral (terlebih lagi ketika malam hari/saat tidur)
7. Siapkan persediaan makanan, pakaian dan obat-obatan
Selain tas pinggang yang melekat dibadan, perlu juga mempersiapkan makanan, obat-obatan, dan pakaian secukupnya dalam tas ransel, usahakan tas tersebut disimpan ditempat yang mudah diambil ketika gempa, seperti diruang tamu dekat pintu, tidak salah juga menyiapkan pakaian dan makanan ringan di travel bag dan dipersiapkan di kendaraan (jika ada). Jika kekuatan gempanya besar, kemungkinan tas ransel atau travel bag tidak dapat terangkut namun setidaknya tas pinggang yang melekat ditubuh masih ada.
8. Membuat akses untuk keluar dari rumah lebih mudah
Pada saat gempa perlu kiranya kita keluar dari rumah karena dikhawatirkan bangunan gedung rumah rubuh dan menimpah kita sehingga akses keluar rumah sangat penting terutama dimalam hari. Usahakan akses tersebut lebih dipermudah dengan cara jangan pernah mengunci pintu kamar, kunci pintu utama rumah tidak dilepas, dan sebaiknya jangan tidur di kamar yang akses ke pintu utama sangat jauh atau sulit. Untuk sementara cari tempat yang aksesnya mudah untuk keluar rumah, misalkan tidur di ruang tamu namun tetap memperhatikan kesehatan, selain itu ruang tamu sedikit agak dikosongkan, hindari barang-barang yang mudah jatuh dan pecah, karena saat gempa datang lampu padam dan bisa jadi barang-barang yang ringan atau yang berbahan kaca akan mudah jatuh sehingga dapat membahayakan kaki kita.
9. Siapkan Payung/Jas Hujan
Bencana alam seperti gempa selalu disertai dengan hujan sehingga penting kita menyiapkan payung / jas hujan di depan rumah sehingga ketika diluar rumah kita dapat segera mengambil alat tersebut, terlebih lagi jika kejadiannya di malam hari atau dini hari, selain dingin, perut kosong dan air hujan dapat membuat kita mudah terserang penyakit.
10. Jangan biarkan perut kosong
Sebelum terjadi gempa susulan, sebaiknya perut jangan dibiarkan kosong, karena kita tidak dapat memprediksi waktu gempa susulan, bisa malam hari atau dini hari. Penyakit lebih mudah menyerang saat perut kosong, selain itu jika sudah kejadian agak susah mencari makanan.
11. Segera menyebar mencari, membeli sembako
Jiaka gempa terjadi dimalam hari/dinihari, sebaiknya segera menyebar mencari dan membeli sembako untuk bertahan hidup beberapa hari, karena setelah gempa susulan dengan kekuatan yang besar maka akan susah untuk mendapatkan sembako karena akses akan lumpuh/terputus sehingga logistik susah tembus.
Strategi Mitigasi (Saat Gempa)
Saat terjadi gempa bumi, ikuti langkah-langkah "Drop, Cover, and Hold On" untuk melindungi diri:
•Drop (Menjatuhkan Diri): Segera jatuhkan diri ke lantai atau tanah. Ini mencegah Anda jatuh karena guncangan gempa yang tiba-tiba.
•Cover (Berlindung): Merangkak di bawah meja atau perabot kokoh lainnya untuk melindungi kepala dan leher Anda dari benda-benda yang jatuh. Jika tidak ada tempat berlindung, lindungi kepala dan leher Anda dengan lengan Anda.
•Hold (Berpegangan): Berpegangan erat pada tempat berlindung Anda (misalnya, kaki meja). Bersiaplah untuk bergerak bersama tempat berlindung Anda jika gempa menyebabkan perabot bergeser. Tetaplah di posisi ini sampai guncangan berhenti.
Strategi Mitigasi (Pra Gempa-2)
2.Rumah RIKA:
Strategi Mitigasi (Pra Gempa)
•Pra Gempa:
-Cara Membangun Rumah Tahan Gempa:
1.Memperhatikan Bahan Bangunan
Pertama adalah memperhatikan bahan bangunan. Pastikan bahan yang digunakan untuk konstruksi rumah berkualitas menggunakan teknik pengerjaan yang benar, sehingga bangunannya tidak gampang roboh sekalipun terjadi gempa bumi yang kuat.
Beberapa bahan-bahan bangunan yang perlu diperhatikan, di antaranya:
Beton
Dalam proses pembuatan beton, tukang bangunan perlu memperhatikan perbandingan antara campuran kerikil, semen, pasir, dan air. Perbandingan yang disarankan adalah 3 ember kerikil, 1 ember semen, 2 ember pasir, dan 0,5 liter air. Penambahan air dalam proses pembuatan beton sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit, sehingga adonan tidak terlalu encer atau kental. Untuk kerikil, disarankan menggunakan kerikil berukuran 20 mm dengan gradasi yang baik. Kemudian, gunakan semen yang sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Batu pondasi
Pada umumnya, pondasi rumah terbuat dari batu kali atau batu gunung. Kedua jenis bebatuan ini memiliki struktur yang solid dan keras. Selain itu, batu kali dan gunung memiliki banyak sudut sehingga mampu membuat mortar menjadi lebih kuat.
Batu bata
Batu batu merupakan bahan bangunan yang digunakan untuk membuat dinding. Spesifikasi ideal batu bata, antara lain:
•Bagian tepi batu lurus dan tajam
•Kuat atau tidak mudah patah
•Tidak banyak retakan
•Dimensi seragam dan tidak terlalu kecil
•Memiliki suara berdenting saat dipukul dengan batu bata lainnya
Sebelum dipasang, sebaiknya rendam batu bata selama 5-10 menit sehingga permukaan kering pada batu bata tercapai. Kemudian, keringkan batu bata sebelum diikat dengan mortar untuk memperlambat tingkat penyerapan bata dengan air campuran mortar. Jika proses pengeringan terlalu cepat, maka dapat mengakibatkan ikatannya kurang kuat.
Mortar
Pembuatan mortar tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Perbandingan yang digunakan harus tepat, yaitu 4 ember pasir, 1 ember semen, dan air secukupnya. Pastikan pasir tidak mengandung lumpur karena hal ini dapat mengganggu ikatan pasir dengan semen.
Kayu
Penggunaan kayu juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Penggunaan kayu yang berkualitas sangat disarankan untuk memaksimalkan struktur bangunan tahan gempa.
Adapun ciri-ciri kayu yang berkualitas, antara lain:
•Kering
•Warnanya lebih gelap
•Tidak memiliki retakan
•Lurus
•Solid atau keras
2.Membuat Struktur Utama Bangunan
Struktur utama hunian tunggal adalah pondasi, balok pengikat, balok keliling atau ring, atap, dinding, dan kolom. Pembuatan struktur bangunan harus dengan metode yang benar dan dimensi yang tepat.
3.Struktur Rumah Harus Simetris
Memastikan struktur rumah simetris merupakan cara selanjutnya dalam membuat konstruksi rumah tahan gempa. Struktur rumah perlu direncanakan sejak awal, sehingga porsi beban yang ditanggung sisi rumah menjadi sama rata. Cara ini juga ampuh untuk mengurangi berbagai tekanan di titik tertentu.
4.Memperhatikan Pengecoran Beton
Pengecoran beton pada kolom atau balok tidak boleh dilakukan secara sembarangan, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya:
•Pastikan bekisting atau cetakan benar-benar kuat, kokoh, dan rapat
•Melakukan pelepasan bekisting minimal 3 hari setelah pengecoran
•Pengecoran dilakukan secara bertahap, yaitu setiap 1 meter
•Pastikan adukan di dalam cor padat dan tidak berongga untuk meminimalisir bagian yang keropos
•Balurkan minyak ke permukaan cetakan untuk memudahkan pelepasan cetakan
5.Memperhatikan Hubungan Antar Elemen Struktur Bangunan
Seluruh elemen dalam proses pembangunan rumah tahan gempa harus menjadi satu kesatuan, sehingga beban dapat ditanggung dengan sempurna dan disalurkan secara proporsional. Selain itu, struktur bangunan sebaiknya dibuat elastis agar bentuknya tidak berubah saat terjadi gempa.
Adapun hubungan antar elemen struktur bangunan yang perlu diperhatikan, di antaranya:
•Hubungan antara pondasi dengan balok pengikat
•Hubungan antara balok pengikat dengan kolom
•Hubungan antara kolom dengan dinding
•Hubungan antara kolom dengan balok keliling
•Hubungan antara balok keliling dengan kuda-kuda kayu
•Hubungan angkur gunung-gunung
6. Sistem Pemantauan Seismik Real-time dengan IoT
Integrasi sensor IoT (seperti akselerometer dan strain gauge) di struktur bangunan memungkinkan pendeteksian guncangan mikro dan pemantauan kondisi bangunan secara real-time. Data ini dikirim ke pusat kontrol untuk memicu tindakan otomatis seperti memutus aliran gas atau energi, serta mengaktifkan alarm evakuasi.
Sistem seperti ini adalah bagian dari Earthquake Early Warning System (EEWS) berbasis IoT dan cloud, yang telah terbukti menyelamatkan nyawa dengan menyediakan peringatan dini sebelum getaran utama terjadi.
Contoh Desain Bangunan Tahan Gempa di Indonesia
1.Rumah RISHA:
Mengenal SESAR LEMBANG (3)
Dampak Gempa Sesar Lembang:
•Dampak Sosial dan Ekonomi:
- Ekonomi:
Kerusakan Bangunan dan Infrastruktur: Gedung, fasilitas komersial, dan infrastruktur vital berisiko rusak parah atau runtuh, menyebabkan kerugian materiil yang sangat besar.
Kerugian Finansial: Diperkirakan potensi kerugian akibat gempa bisa mencapai miliaran rupiah, terutama jika terjadi di kawasan padat penduduk seperti Kota Bandung.
Gangguan Perekonomian Sektor Publik: Sektor ekonomi dapat terganggu secara keseluruhan akibat kerusakan pada kawasan industri dan fasilitas publik.
Dampak Rantai Bencana: Jika gempa besar terjadi, dapat memicu dampak lanjutan seperti kebakaran dan penurunan permukaan tanah yang lebih lanjut, menyebabkan kerusakan tambahan pada infrastruktur dan bangunan.
Rabu, 24 September 2025
Mengenal SESAR LEMBANG (2)
Dampak Gempa Sesar Lembang:
•Potensi Kerusakan: Potensi kerusakan akibat aktifnya Sesar Lembang di Bandung Raya sangat signifikan, meliputi kerusakan bangunan (terutama yang tidak tahan gempa), longsor di wilayah pegunungan, dan gangguan infrastruktur seperti listrik, air, dan transportasi. Wilayah terdampak seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan beberapa kecamatan di sekitarnya sangat berisiko. Selain itu, potensi korban jiwa dan kerugian materiil sangat tinggi karena padatnya pemukiman di area tersebut.
•Dampak Sosial dan Ekonomi:
- Sosial:
Kehilangan Jiwa dan Trauma Psikologis: Gempa bumi besar dapat menyebabkan korban jiwa dan luka-luka, serta menimbulkan trauma jangka panjang pada masyarakat.
Gangguan Layanan Publik: Gempa dapat merusak fasilitas publik, mengganggu jaringan listrik dan air bersih, serta membuat transportasi terganggu.
Peningkatan Kemiskinan dan Kelaparan: Kerusakan dan gangguan ekonomi dapat menyebabkan hilangnya mata pencarian dan peningkatan angka kemiskinan serta kelaparan di masyarakat yang terdampak.
Pengungsian dan Kepadatan Penduduk: Beberapa warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka yang rusak, yang dapat menimbulkan masalah sosial seperti kepadatan penduduk di daerah pengungsian.
Selasa, 23 September 2025
Mengenal SESAR LEMBANG
-
Hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi gempa susulan, antara lain: 1. Perkuat iman Dengan iman yang kuat, akan membuat kita yakin b...
-
Dampak Gempa Sesar Lembang : • Potensi Kerusakan: Potensi kerusakan akibat aktifnya Sesar Lembang di Bandung Raya sangat signifikan, mel...
-
• Pr a Gempa: - Cara Membangun Rumah Tahan Gempa: 1. Memperhatikan Bahan Bangunan Pertama adalah memperhatikan bahan bangunan. Pastikan baha...
.jpeg)


.jpeg)




